BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Jumat, 08 Juli 2011

Tetep jadi Admire Kamu( Angsa)

We Fight Together with Angsaku,,, hehehehe

Sabtu, 09 April 2011

Sebuah Kepastian

"...Mencintai makhluk itu sangat berpeluang menemui kehilangan. Kebersamaan dengan makhluk juga berpeluang mengalami perpisahan. Hanya cinta kepada Allah yang tidak. Jika kau mencintai seseorang ada dua kemungkinan diterima dan ditolak. Jika ditolak pasti sakit rasanya. Namun jika kau mencintai Allah pasti diterima. Jika kau mencintai Allah, engkau tidak akan pernah merasa kehilangan. Tak akan ada yang merebut Allah yang kaucintai itu dari hatimu. Tak akan ada yang merampas Allah. Jika kau bermesraan dengan Allah, hidup bersama Allah, kau tidak akan pernah berpisah dengannya. Allah akan setia menyertaimu. Allah tidak akan berpisah darimu. Kecuali kamu sendiri yang berpisah dari-Nya. Cinta yang paling membahagiakan dan menyembuhkan adalah cinta kepada Allah "

Jumat, 08 April 2011

Tak Sesuai dengan Harapan

Hari ini aku ingin semua berjalan dengan lancar. Semua urusan jadi mudah. Tak terkecuali dengan akifitas kerjaku. Tapi sungguh tak mengerti mengapa ada saja ulah manusia.
Ya Tuhan sadarkan orang yang telah mengambil yang bukan hak nya. Semoga cepat dibukakan hatinya. Dan berkenan mengembalikan apa yang telah di ambilnya......

Selasa, 22 Maret 2011

Cerpen kisahku

Tak Harus Memiliki
            Yah waktu begitu cepat,,,dan telah sampailah aku pada penantian panjang libur kerjaku. Rasa ingin bertemu sudah mengilhami pikiranku sejak aku mulai mengenal pribadinya. Sungguh tak pernah menyangka aku telah jatuh hati padanya. Dan anehnya begitu yakin dia juga merasakan hal yang sama denganku. Ya Tuhan tunjukkan jalanMu jika aku mencintai kekasihMu, jangan sampai persaanku masuk ke dalam cinta nafsu.
Ya,,Ihwan nama panggilannya. Mas Ihwan aku memenggilnya.
“ Kita ketemu di mana dek?” ya begitu dia melontarkan tanyanya  pada saat menelpon aku. Aku tak tahu harus ketemu dimana. Dan kita memutuskan untuk ketemu di sebuah taman kota.
“Met pagi adik,subuh dulu yuk,,Dek aku dah gak sabar ketemu sama kamu” Subuh aku menemukan HP ku di atas meja ruang tamu. Upzz… ternyata SMS itu dari Mas Ihwan. Ya kebetulan aku pagi itu sudah bangun untuk sholat subuh. “ Iya mas Ihwan, met pagi juga. Makasih adik udah dibangunin.adik juga sudah sholat kok mas”. Begitu aku membalas SMS nya. Tak lama kemudian HP ku berbunyi lagi “ Alhamdulillah, kita sudah dibangunkan pagi ini, oya adik ntar kita ketemu di taman kota ya, dekat Masjid. Mas tunggu kamu di sana..”.Tanpa pikir lagi aku langsung membalas SMS nya “ Iya Mas Insa`allah nanti adik ketemu sama Mas”. Karena aku yakin memang hari ini aku akan bertemu dengannya setelah penantian panjang masa libur kerjaku.
“ Adik, sebenarnya aku takut loo, takut setelah tau aku adik gak mau ketemu Mas lagi, Mas gak setampan yang kamu pikir loo….”
“Mas Ihwan bicara apa sih, adik jadi takut kalo Mas bicara seperti itu. Adik orangnya gak seperti itu Mas, adik bisa berteman dengan siapa saja “
“ Kalo nanti Mas beneran jatuh cinta sama adik bagaimana?”
“Ya adik juga gak tau mas”
Biar waktu yang menjawabnya. Dan hari sekitar pukul 10 pagi. Seperti dia bilang padaku, Mas Ihwan telah menungguku di taman kota. Dari jauh kulihat, di bawah pohon yang rindang itu ada seorang cowok sedang duduk di atas batu besar sedang membaca buku. Lantas apakah dia ini orangnya. Mas Ihwan, orang yang akan ku temui hari ini. Tak lama aku mandekatinya.
“ Assalamu`alaikum” kataku padanya.
“Walaikum salam”. Jawabnya.
“ Mas Ihwan ya?”tanyaku yakin
“Adik Riris ya?”
“Iya bener Mas,ini Riris”jawabku.
Perkenalan pun berlanjut. Kita bercerita tentang kita masing-masing dan semuanya jadi akrab. Ada kalanya kita juga bercanda dan tertawa bersama saat kita bercerita tentang sebuah kelucuan.
“Hehehe…adik kamu tu lucu juga ya,,apa adanya, Mas suka itu”. Tiba-tiba tawa itu terhenti ketika Mas Ihwan berkata kata. Dia melihatiku, aku pun jadi panas dingin karena terus ditatapnya. Tak pernah kubayangkan sebelumnya aku ditatap orang seperti itu dan bisa  dibuat panas dingin olehnya. Aku jadi salah tingkah dibuatnya. Tak tau harus jawab apa. Antara rasa senang, dan harap harap cemas karena aku sebenarnya sudah merasa nyaman kalau sama dia. Ya Allah ada apa dengan perasaanku ini? Tunjukkan sebenarnya apa yang terjadi padaku. Apakah aku telah jatuh cinta padanya?
“ Adik ko jadi diem gitu?, kenapa? Ada yang salah dengan perkataan Mas ya?”
“ Ah enggak ko Mas Ihwan, adik gak kenapa kenapa,,beneran”, Ya tuhan bagaimana kalau dia tahu perasaanku sebenarnya? Aku tak tau harus berkata apa sama dia.
“Adik, Mas boleh Tanya sesuatu gak sama adik?”
“Em, Mas Ihwan mau tanya apa sama adik?”
“Gimana perasaan adik setelah ketemu sama Mas Ihwan?” Ya tuhan keluar juga pertanyaan itu dari Mas Ihwan.
“Maksud Mas apa?”
“Adik, Mas beneran jatuh cinta sama adik. Terserah adik, Mas hanya ingin ungkapkan perasaan Mas yang sebenaranya. Maukah adik terima cinta Mas? Tapi mas juga gak memaksa adik untuk jatuh cinta sama Mas.” Aku hanya diam terpaku mendengar ungkapan perasaanya padaku. Aku benar benar tak percaya Mas Ihwan mengatakannya. Pikiranku dia akan menjauh setelah kita saling ketemu. Tapi ternyata salah.
“Allahu akbar Allahu akbar” Belum sempat aku menjawab, Tiba-tiba suara adzan dhzuhur berkumandang dari masjid dekat taman.
“Dik dah adzan dhuhur. Kita sholat dulu yuk!”ajaknya tiba-tiba.
“owh iya Mas, kita sholat dulu”
Obrolan kita pun terhenti sampai di sini, kita memutuskan untuk pergi ke masjid dan menjalankan sholat dhuhur.
Ketika aku keluar dari masjid, Mas Ihwan sudah menungguku di serambi. Sungguh aku jadi malu menatap matanya.
“Dek, sebentar kita duduk sini ya?” Aku pun duduk disampingnya. Aku diam tak berkata. Mas Ihwan terus menatapku.
“Mas kenapa kita duduk disini dulu? Dah waktunya kita makan siang kan?”Aku berusaha mengalihkan perhatiannya. Tak sanggup aku, dia terus melihatiku seperti itu. Setidaknya aku bisa menenangkan perasaan harap-harap cemasku.
“Mas mau jelasin yang sempat tertunda tadi adik, bahwa perasaan mas tadi itu benar adanya. Mas merasa sayang sama kamu. Mas gak memaksa adik jawab sekarang. Terserah adik mau jawabnya kapan. Dan Mas juga tak memaksa ini sama adik. Kalau Adik terima Mas akan bahagia. Tapi kalau adik menolaknya Mas akan tetap bahagia, Mas tak akan sakit hati”
Aku tak sadar apa yang barusan aku dengar. Sungguh bingung aku menghadapinya. Satu sisi aku bahagia sekali ternyata perasaanku tak salah untuknya. Di lain sisi aku takut kita tak baik selanjutnya. Apakah dia tulus mencintaiku, apakah dia akan terima dengan keadaanku. Aku bingung ya Tuhan.
“Gimana adik, mau kah pertimbangin perasaan Mas?”
“Mas Ihwan, maaf adik belum bisa jawab sekarang. Adik bingung Mas”.
“Iya Mas ngerti perasaan kamu adik, adik gak perlu jawab sekarang, terserah adik mau jawabnya, adik tahu kan maksud Mas?’’
“Iya Mas adik ngerti maksud Mas”
“Ya sudah sekarang kita makan dulu ya,adik dah laper kan?adik mau makan dimana?”
“Terserah Mas aja, adik ikut Mas aja”. Dan akhirnya kita memutuskan makan di rumah makan dekat masjid. Tak terasa waktu sudah semakin sore. Sudah waktunya kita pulang. Sebuah awal perkenalan yang baik saat itu. Ternyata Mas Ihwan menyimpan harapan buat aku. Aku sangat bahagia mendengarnya.
“Dek dah sore, dah waktunya kita pulang, Mas gak mau kamu kesorean pulangnya”
“Iya Mas, adik juga sudah pengen pulang” kataku
“Ya udah Mas antar kamu sampai pertigaan ya, tar adik lurus Mas belok”
“Iya Mas”.
Mas Ihwan mengantar aku sampai pertigaan jalan. Sebelum pertigaan dia sudah menghentikan motornya.
“Adik ati ati ya naik motornya,pelan pelan saja”
“Iya Mas, adik pulang ya..Assalamu `alaikum”
“Iya adik,,walaikum salam”Jawab Mas Ihwan seraya menghidupkan kontak motornya. Kita berpisah di pertigaan jalan. Setengah jam sudah aku berada di jalan dan sekarang aku tiba di rumah. Tak lama berselang aku meletakkan tas cangklongku dimeja. “titt titt titt tiitt” Hp ku kembali berbunyi. Ternyata adalah SMS dari Mas Ihwan. Memastikan aku sudah sampai di rumah. Gak tau kenapa dia bisa sekhawatir itu sama aku. Tapi ya sudahlahlah, ya mungkin karena dia mulai sayang sama aku. Tak bisa ku pungkiri bahwa sesungguhnya aku juga mulai ada perasaan sayang sama kamu dia. Hanya saja aku belum berani ungkapinya. Semoga ini adalah awal dari hubungan yang baik antara aku sama dia. Amin ya allah Amin ya robbal alamin.
Waktu terus berganti, hariku sungguh lebih bermakna bersamanya. Aku sungguh nyaman di dekatnya. Perhatian dan tutur nasihatnya telah mengubah semuanya. Aku merasa dulu sangat manja, aku mulai mandiri karena nasihatnya. Sifat dan tingkah lakunya yang membuatku terinfirasi untuk menjadi orang yang lebih baik dan mengerti arti dari kesabaran.

***

Pagi tersenyum dengan cantiknya. Sekiranya hari yang indah untuk memulai aktifitas hari ini. Kerja dan kerja. Sebuah warna baru dalam hidup. Mengapa hari ini aku bahagia sekali. Tak ada yang bisa mengukur seberapa besar kebahagiaan itu. Apa seperti ini orang  yang sedang jatuh cinta. Aku benar benar jatuh cinta.
Semoga hari ini lebih baik dari sebelumnya. Kerja hari ini adalah tanggung jawab hari ini. Dan hari ini tak seperti biasanya, tampaknya ada pekerjaan lebih yang harus aku selesaikan. Ya Tuhan, sabar, aku harus sabar. Titt tiitt…HP ku berbunyi. “ Assalamu alaikum adik, lagi sibuk ya?”. SMS kubaca dan ternyata adalah SMS dari Mas ihwan.
SMS demi SMS dari Mas Ihwan telah aku baca dengan tenang. Rasa senang telah mengilhami pikiranku saat ini. Tak bosannya dia pun menasihati. Aku harus biasa sabar dalam menghadapi setiap hal. Apakah itu kerja  bersikap dan dalam menghadapi setiap masalah yang dating. Ya tuhan betapa indahnya kau ciptakan makhluk seperti Mas Ihwan.
Dan tak terasa waktu terus berlalu. Aku berharap ada waktu lagi aku bertemu dengan Mas Ihwan. Perasaan kangen tiba-tiba muncul dalam pikiranku. Ya Tuhan aku kangen sama dia ya Tuhan. Berilah kesabaran , aku ingin bertemu dengannya. Seiring masuk ke lamunanku, tiba tiba
“Dek kapan kita bertemu lagi, Mas dah kangen ni sama adik,”
“Iya Mas kita pasti ketemu lagi”.
Hari yang aku tunggu tunggu  akhirnya datang juga. Hari ini aku akan bertemu dengannya. Bahagianya hari ini.
“Adik, Mas dah kangen luw sama kamu”
“Adik juga Mas, adik juga dah kangen sama Mas,” Awal pertemuan dipecah dengan ungkapan saling rindu. Dan tertawa lah kita berdua sambil malu malu. Ternyata kita dah merasakan hal yang sama.Tiba tiba, Mas Ihwan terdiam sendiri menatapku. Aku pun jadi bingung dibuatnya.
“Maaf Mas adik ada salah ya?kenapa Mas tiba tiba terdiam?”
“Enggak adik, Adik gak salah apa apa. Oya Mas pengen tau jawaban yang dulu itu. Gimana perasaan adik setelah ketemu sama Mas? Adik Mau jawab kan?”
Sejenak aku terdiam tanpa sepatah kata. Ya tuhan apa yang terjadi padaku? Apa maksud dari semua ini? Akankah aku menerima cintanya. Ataukah aku harus menolaknya? Ya Tuhan beri petunjukmu. Berilah keputusan terbaik Ya Tuhan jika memang dia terbaik untukku, sanggupkan aku mengatakan iya aku menerimanya, tapi kalau memang dia gak baik untukku, berikan kata kata yang tepat agar aku tak menyinggung perasaannya  jika aku menolaknya. Bismillahirahmanirahim…….Ya Allah jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang  melabuhkan cintanya pada Mu agar bertambah kekuatanku untuk mencintai Mu….Ya Muhaimin jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hanya tertaut pada Mu……agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta nafsu…Semoga keputusanku ini benar  ya Tuhan. Dan  aku  akan mempertanggunjawabkan kedepannya.
“Adik, maukah adik menerima Mas sebagai pacar adik?”
“Bodoh!!”
“Maksud adik apa?Maafkan Mas kalau telah menyinggung perasaan adik, Mas minta maaf ya?” Mas sangat  menyesal adik…”
Lantas Mas Ihwan jadi terdiam  merasa bersalah.
“Mas Ihwan, gak seperti itu. Dan alangkah bodohnya lagi kalau adik tak menerima cinta Mas”
“Maksud adik?,jadi……..”
“Iya “
Bahagia dan tawa terpecah saat aku mengucap kata iya. Dan mulai saat itulah kita saling percaya dan berjanji untuk saling menyayangi. Betapa bahagianya hatiku, lega rasanya akhirnya perasaan ini bias tersampaikan. Harapanku dia adalah laki laki yang baik dan serius sama aku.
Berakhir sudah pencarian cintaku
Jiwa ini tak lagi sepi
Hati ini ada yang miliki
Tiba diriku di penghujung mencari cinta
Diri ini tak lagi sepi
Kini aku tak sendiri
Tesindir rasanya ketika dengar lagu itu. Kini aku tak sendiri. Hatiku sudah ada yang memiliki. Seseorang yang berarti bagi hidupku. Semoga ini adalah harapan yang tak salah untukku. Akan tetapi itu aku pasrahkan semuanya pada Mu ya Allah. Aku tak tahu apa rahasiaMu. Aku hanya bisa berharap yang terbaik untukku. Karena ku tahu perjalanan hidup ini masih panjang dan segala sesuatu mungkin bisa terjadi seuai kehendakMu. Harapan terbesarku, dia adalah cermin pemahaman akhlak. Yang bisa mengingatkan dan membimbingku dalam segala sikap dan tingkah laku.
***
            “ Mas Ihwan, adik sayang banget sam Mas, Mas juga kan?”
            “Iya Adik, Mas juga sayang sama kamu ,adik boleh sayang sama Mas tapi inget ya rasa sayang itu gak boleh melebihi rasa sayang adik sama Allah. Adik gak boleh sayang berlebihan, ya kalau kita jodoh Alhamdulillah,kalau gak jodoh gimana?takutnya sakit atinya jadi berlebihan. Mas hanya  manusia biasa yang banyak kekurangan, cinta dan kasih sayang yang besar itu hanya untuk Allah. Adik ngerti kan maksud Mas?”
            “Iya Mas, adik ngerti mksud Mas.”
            Ya begitu dia menasihatiku setiap kali aku mengutarakan rasa sayangku untuknya. Tak tahu kenapa aku semakin sayang sama dia. Sosoknya benar benar sudah memasuki relung hatiku. Aku sungguh menghormatinya. Besar harapanku ingin hidup bersamanya kelak.
            Tenang rasanya aku bisa dekat dengannya. Dia benar benar bisa buatku bahagia. Tak tahu apakah akn selamanya akan seperti itu. Aku hanya bisa berdoa semoga itu akan seterusnya.
            Waktu terus berlalu perasaan sayangku padanya semakin menjadi. Tak bisa aku membohongi diri aku sangat menyayanginya. Ketika ku bertanya apakah dia jodohku? Aku sangat mengharapnya dia adalah jodohku. Ya Allah jika memang ditakdirkan dia adalah jodohku, dekatkanlah ya Allah, tapi jika memang dia bukan jodohku maka jauhkanlah. Dan beri jalan agar aku bisa memahaminya.
            Suatu ketika dia bilang padaku dia akan sibuk untuk hari kedepannya. Ya aku mengerti dia akan bekerja. Tapi semakin lama perhatian dan komunikasi menjadi sulit. Intensitas bertemu semakin jarang. Apakh ini tanda bahwa kisahku akan berakhir?
            “Tit Titt…” Suara HP ku berbunyi, Alhamdulillah dia masih ada waktu untuku. Meski hanya sekedar mengingatkan waktu sholat dia masih sempat menghubungiku. Tapi kata katanya jadi beda tak seperti biasanya. Dan ku Tanya mengapa, dia tak menjawab. Ada apakah sebenarnya?
            “ Mas kenapa?Mas jadi diem.Tak ada akrab krabnya lagi sama adik?”
            “ Mas gak kenapa-kenapa dek. Mas biasa aja. Mas gak tahu mesti  bilang apa sama adik?”
            “Maksud Mas apa?” Pikiran tak enak mulai menghampiriku. Mengapa tiba tiba dia jadi berbeda sama aku? Apa yang sedang dibingungkanya ya Allah, tunjukkan apa yang sebenarnya terjadi. Apakah ini suatu tanda, atas segala doaku selama ini.
            Hari hariku mulai dihantui rasa cemas dan takut mengahadapi segala kemungkinan yang terjadi. Apakah aku akan berpisah darinya? Sungguh aku tak sanggup kalau harus berpisah darinya. Aku terlalu mencintainya.
            “Adik, jika terjadi kemungkinan terburuk,apa yang adik lakukan?”
            Air mata tak terasa menetes deras di pipiku, ketika dia bertanya. Hatiku semakin tak karuan rasanya. Kemungkinan apa yang terjadi? Aku tak mau jauh darinya.
            “Kemungkinan terburuk apa yang Mas maksud?adik gak ngerti ”
            “ Karna mungkin sulit untuk menerimanya. Pernahkah adik mendengar tentang adat? Yang sebenarnya Mas tak mempercayainya. Mungkin adik juga tak percaya.”
            “ Karena adik anak pertama? Enggak, adik gak percaya.Apa Mas mau ninggalin adik?jelaskan apa sebenarnya Mas?”
            “ Dek, maafkan Mas tak bisa Bahagiain kamu. Mas juga tak bisa menyakiti orang tua Mas. Orang tua Mas tak merestui kita Dek. Sebenarnya Mas sayang sama adik,  Adik tolong mengerti.”
            Aku hanya bisa terdiam, tak kuasa aku menahannya. Mengapa harus terjadi seperti ini. Tak pernah terpikirkan sampai sejauh itu. Ternyata adat masih berlaku dalam kehidupan sekarang. Rasanya tak adil, aku sangat menyayanginya, mengapa dia akan meninggalkanku dengan cara seperti ini? Ya  Allah apa salahku? Mengapa aku dipisahkan  secepat ini?
            “ Mas adik gak bisa, Adik masih ingin bersama Mas”
            “ Tenang adik, Yakinlah ini jalan terbaik buat kita, ini bukan kita yang mau. Ni dah kehendak Allah. Kapan pun kita harus siap menerimanya. Ini dah jalan kita. Dan takdir kita. Kita harus menrimanya dengan sabar hati. Ikhlaskan adik. Mas tahu ini berat tapi kita harus tetap berusaha. Mas yakin kita bisa bisa melewatinya . adi sabar ya?”
            Ya Allah apakah ini adalah jawaban dari semua doa ku? Aku harus terima, aku harus ikhlas melepasnya. Tuhan bimbinglah aku, kuatkan aku. Semua yang dikatakan nya adalah benar ya Tuhan, aku telah salah, aku terlalu mencintai seseorang yang melebihi cintaku padaMu. Aku mohon ampun atas semua kehilafanku. Aku berserah diri kepadaMu.
            Tuhan telah menunjukkan jalanNya untukku. Seseorang yang ku anggap terbaik ternyata tetap belum menjadi yang terbaik untukku. Mungkin ini adalah Takdir yang harus ku terima aku tak bisa selalu memiliki apa yang aku inginkan.
            Mungkin Tuhan akan memberikan kisah lain yang jauh lebih indah dari sebelumnya. Aku yakin ada yang lebih penting dari ini. Aku tak boleh putus asa. Aku tak membencinya. Ini bukan karenanya. Ini adalah taqdir yang harus dijalani.
***
            Waktu demi waktu telah ku lalui. Tanpa kehadiran Mas Ihwan yang selama ini ada menemani hari hariku. Pengingat dan kawan dalam keseharianku. Semua dia dan dia, kini tinggal kenangan yang selalu datang saat aku merasa sepi. Betapa aku merindukannya. Tapi aku tak boleh terus merasa begitu. Dia bukan milikku lagi. Dia bukan jodohku, dia bukan takdirku. Sepenggal kisah dalam hidup. Banyak pelajaran yang dapati. Bahwa  cinta tak harus memiliki  tak ada cinta abadi, tak ada cinta yang besar untuk manusia. Cinta yang besar hanya untuk Sang Pencipta.


           


Jika hari ini aku terlalu gembira,
Sadarkan aku dengan amaran Allah SWT.
Jika aku bersedih tanpa kata,
Pujukl;ah aku dengan tarbiyah pencipta
Jika aku lemah tak berdaya
Ingatkanlah aku dengan kehebatan surga
Jika antara kita ada tembok pemisah
Ajaklah aku melerainya segera
Jika aku pernah hatimu terluka karena aku
Luahkanlah agar aku dapat mengubah diriku
Ukhuah kita untuk selamanya……….